Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.
Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate another link velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur.
Sample Text
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.
Foto: Bom yang diledakan di Surabaya/Imam Wahyudiyanta/detikcom
Jakarta - Polisi meledakkan bom yang ditemukan di lokasi terduga teroris. Peledakan atau disposal itu dilakukan oleh tim Gegana Polda Jatim di sebuah tanah kosong luas di Jalan Tambak Oso Wilangon 1, Surabaya, Jawa Timur.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan penemuan bom berjenis ledak tinggi (high explosive) oleh Polri merupakan sebuah prestasi besar yang patut diapresiasi.
"Ini patut kita apresiasi, patut kita kasih penghargaan. Dan media sebaiknya ikut membesarkan. Saya bilang kok media ini tidak mem-blowup satu hal yang prestasi," kata Kapolri dalam acara silaturahmi dan buka bersama dengan seluruh jajaran pejabat tinggi Polri dan insan pers di ruang Rupatama Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (20/6/2016).
Dirinya juga sempat mempertanyakan berita di media massa yang tidak terlalu mem-blow up penemuan bom tersebut. Padahal bom tersebut memiliki daya ledak tinggi, bahkan lebih besar dari Bom Thamrin.
"Saya juga ingin bertanya (kepada media), kenapa saat bom Thamrin meledak beritanya sampai berhari-hari? Padahal bomnya itu tidak besar, termasuk low explosive. Tapi kemarin ada bom yang kita ungkap di Surabaya, bomnya termasuk high explosive. Dan waktu di ledakkan itu bisa kita lihat ada asapnya. Tapi pemberitaannya hanya sehari dua hari saja padahal menurut saya ini prestasi polisi," kata Badrodin.
Walaupun begitu, Kapolri tetap berpesan agar keselamatan masyarakat harus dinomorsatukan. "Saya pesan pada anggota densus, jangan diledakkan dulu baru diungkap, harus ditangkap sebelum meledak," ucapnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, tiga orang terduga teroris Surabaya ini telah menyiapkan aksi teror di sejumlah tempat di wilayah Jawa Timur.
"Mereka berencana akan lakukan aksi di wilayah Jatim terutama di Surabaya," kata Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (9/6).
Boy mengatakan, para pelaku ingin menyerang dengan bom di sejumlah tempat seperti tempat umum, kantor-kantor pemerintah, serta petugas-petugas kepolisian yang sedang operasi dan bertugas di lapangan.
"Mirip seperti (kejadian) di Jalan MH Thamrin. Kita tahu operasi kepolisian di lapangan yang bertugas ada operasi patuh, lebaran, pekat. Mereka juga sudah siapkan perangkat peralatan bom bunuh diri," ujarnya.
Boy menjelaskan, ada tiga terduga teroris yang diamankan di Surabaya. Mereka adalah Priyo Hadi Purnomo, Jefry, dan Fery Novendi.
Sumber : Detik
from Kopidev News Feed http://ift.tt/28KmgIk
via IFTTT
0 Comments