Ad Code

Responsive Advertisement

BI Prediksi Ekonomi Jatim Meningkat

img

Halo Dunia,Surabaya – Pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur diprediksi akan terus meningkat hingga triwulan III tahun 2016. Hal ini dilihat dari peningkatan kosumsi swasta dengan inflansi yang tetap terjaga.

Kepala Divisi Advisory Ekonomi dan Keuangan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jatim Taufik Saleh, di Surabaya, Sabtu (6/8/2016), mengatakan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada triwulan III-2016 diperkirakan juga akan lebih baik dibandingkan triwulan II-2016, ditambah terjaganya kinerja eskpor dalam negeri.

Ia mengatakan, peran pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi diperkirakan juga tetap kuat, dan masih akan terjaganya stimulus fiskal khususnya implementasi proyek infrastruktur pemerintah. Selain itu, ditambah percepatan implementasi paket kebijakan yang terus memperbaiki iklim investasi akan mendorong kinerja investasi.

"Di sisi lain, pelonggaran kebijakan moneter dan makropudensial yang telah ditempuh secara konsisten juga akan turut memperkuat momentum pertumbuhan ekonomi," katanya.

Ia menjelaskan, perkiraan itu sesuai dengan data dan prediksi Bank Indonesia pada Triwulan II 2016 yang tumbuh sebesar 5,62 persen, atau lebih tinggi dibandingkan triwulan-I 2016 yang hanya sebesar 5,5 persen, dan berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional 5,2 persen.

"Dalam skala nasional, ekonomi Jawa Timur menyumbang sebesar 14,77 persen, karena di sisi permintaan, akselerasi perekonomian Jatim utamanya didorong meningkatnya konsumsi swasta dan pemerintah, ditambah kinerja ekspor yang membaik," katanya.

Taufik mengatakan peningkatan konsumsi swasta dipengaruhi oleh kenaikan permintaan masyarakat, seiring adanya libur sekolah dan Ramadhan, hal ini terlihat juga pada kenaikan indeks omset riil hasil survei penjualan eceran Bank Indonesia dan Indeks Tendensi Konsumen dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim.

"Membaiknya ekonomi pada triwulan II juga dikarenakan adanya koreksi harga BBM dan tarif listrik yang turut menopang peningkatan konsumsi masyarakat," ucapnya.

Sementara itu, kata Taufik, kenaikan konsumsi pemerintah pada Triwulan II didorong oleh peningkatan belanja operasional melaui APBN dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur melaui APBD.

"Beberapa peningkatan belanja daerah itu antara lain pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) yang ditambah dengan pembayaran gaji ke 13, dan pembiayaan proyek-proyek Pemerintah di Jawa Timur," katanya.

Untuk kinerja ekspor yang turut meningkat, Taufik mengatakan hal itu karena didorong masih tingginya permintaan perhiasan dari Swiss, dan perbaikan ekspor ke Amerika Serikat.

"Di sisi penawaran, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur didorong oleh kinerja sektor pertanian dan perdagangan," katanya.

Sedangkan untuk kinerja sektor pertanian, juga turut ditopang panen raya beras pada triwulan II-2016 sebagi dampak bergesernya musim panen yang dipengaruhi oleh fenomena El Nino tahun sebelumnya. Namun demikian, Taufik mengaku untuk nilai investasi di Jatim masih relatif melambat sebesar 6,4 persen dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 8,0 persen, akibat kinerja investasi adanya perlambatan dari investasi sektor swasta, khususnya di sektor industri pengolahan.

"Secara keseluruhan, nilai investasi itu masih lebih tinggi dibandingkan periode yg sama tahun 2015, yakni mencapai 5,3 persen," katanya.( red/WE)



from Kopidev News Feed http://ift.tt/2aMcTrv
via IFTTT

Post a Comment

0 Comments

Close Menu