SURABAYA – Perkembangan pesat sosial media membuat Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) memberi perhatian secara khusus. Mereka bakal merilis buku pegangan bagi polisi dalam memanfaatkan budaya baru komunikasi masyarakat di era teknologi tersebut.
Kepala Divisi Humas Polda Jatim Kombespol Argo Yuwono mengatakan, polisi tidak bisa tutup mata dengan perkembangan teknologi. Apalagi jika teknologi tersebut sudah sangat memasyarakat seperti sosial media.
“Sebagai polisi, kita harus memantaunya karena kejahatan juga bisa terjadi di sana,” kata Argo Yuwono.
Selain itu, kata dia, sosial media juga bisa dimanfaatkan Polri. Baik untuk mengumpulkan informasi yang sedang terjadi di masyarakat juga untuk menyampaikan kegiatan Polri. Sebab, di sosial media polisi bisa berkomunikasi dengan masyarakat. Masyarakat juga bisa melaporkan kondisi di sekitarnya.
“Dunia maya sekarang tempat bertanya apa saja dari yang kelihatan sampai yang tak kelihatan. Dari yang rasional sampai dengan yang perklenikan semua ada tersedia. Ini kemajuan sekaligus kemunduran,” katanya.
Tantangan sosial media, kata Argo, orang jadi malas melakukan cek dan ricek. “Sosial media bisa menjadi arena peperangan dengan hembusan nafas kebencian dengan aroma pembenaran dan saling merasa benar,” katanya.
Karena itu, kata dia, Humas Polda Jatim bakal menerbitkan buku pegangan bagi anggotanya. Judulnya, Strategi Menjaga Citra Polri di Sosial Media. Tujuan penerbitan buku tersebut adalah untuk memberi gambaran dan petunjuk pelaksanaan bagi anggotanya dalam berinteraksi di sosial media.
Kapan buku tersebut diluncurkan... ? Argo dan khoirul amin sebagai ketua tim pembuatan buku tersebut belum bisa mengatakannya. Namun, meski belum terbit, sudah banyak yang penasaran. “Permintaan begitu besar karena banyak yang ingin tahu bagaimana strategi kami mengelola sosial media. Mohon bersabar. Dalam waktu dekat akan kami luncurkan,” katanya.
SaveSave
SaveSave
0 Comments